– Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sempat meroket hingga ke puncak tertingginya selama setahun terakhir dengan nilai sebesar Rp 10.950 per lembar pada tanggal 23 September 2024. Kenaikan tersebut mencapai angkaRp 1.175 atau meningkat sekitar 12,02%.
Meskipun demikian, mengingat volatilitas pasaran yang telah terjadi selama beberapa bulan belakangan, saat ini nilai saham BCA ada di kisaranRp 8.000-an. Di posisi ini, pasar tetap optimistis bahwa saham BCA dapat pulih dan mencapai angka Rp 10.000 lagi.
Maka, bisakah harga saham BBCA naik lagi hingga mencapai tingkat Rp 10.000?
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan ia tidak dapat meramal pergerakan harga saham yang diketuaiannya. Dia hanya berfokus pada tujuan agar BCA mampu terus mempertahankan kinerja keuangannya supaya stabil dan kuat.
“Bila ditanyakan apakah dapat kembali ke posisi Rp 10.000, beruntunglah saya bukan seorang peramal. Saya tidak memiliki bola kristal untuk memprediksi hal-hal seperti itu. Oleh karena itu, dengan jujur saya akui bahwa saya tidak mengetahui jawabannya,” ujar Jahja pada konferensi pers beberapa waktu lalu.
“Target ini mungkin dapat dicapai sebelum akhir tahun atau bahkan pada tahun berikutnya. Saya jujur mengatakan bahwa kami sendiri belum mengetahui dengan pasti hal tersebut, karena fokus utama kami adalah pada pergerakan harga saham. Kami bertujuan untuk tetap mempertahankan kinerja serta keuntungan kami, termasuk mencari return on asset dan return on equity yang optimal,” lanjut Jahja.
Kemudian, selain itu, Jahja menuturkan bahwa perseroan fokus terhadap cost ratio, cost income ratio. Lalu, menjaga non-performing loss (NPL) serta LAR.
Tak hanya itu, Jahja juga mengaku bahwa perseroan akan terus memperhatikan kualitas pemberian pinjaman yang bagus dan memang memiliki prospek.
“Ini yang kami lakukan secara otomatis. Jika performa dasar perusahaan kuat, maka harga sahamnya akan naik dengan sendirinya,” jelas Jahja.
“Maka saya rasa kami tidak menetapkan tujuan untuk mencapai harga saham tertentu dan kami juga tidak memprediksi kapan hal tersebut akan terjadi,” tambahnya.