.CO.ID-JAKARTA.
Mentri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melangsungkan pertemuan dengan
Chief Financial Officer
Bank Dunia, Anshula Kant, serta
Treasurer
World Bank, Jorge Familiar, di Washington D.C., Amerika Serikat, pada hari Rabu (23/4).
Rapat itu menandai momen signifikan untuk menguatkan kerja sama strategis di antara Indonesia dan Bank Dunia.
Pada rapat itu, Sri Mulyani menekankan kebutuhan untuk menggali beragam alat pendanaan inovatif, terutama yang bisa memacu partisipasi sektor swasta dalam mendukung finansial pembangunan.
“Dalam analisisnya pada hari Jumat (25/4) melalui unggahan Instagram pribadi, Sri Mulyani menyelidiki beberapa kemungkinan penggunaan alat-alat pendanaan yang lebih maju dan mencari cara untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam mensupport proyek-proyek penting,” katanya.
Dia juga menggarisbawahi kebutuhan akan kelincahan pada bantuan pendanaan dari Bank Dunia, terutama untuk negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Satu topik signifikan yang dibahas adalah kemungkinan kolaborasi dalam hal pendanaan di antara World Bank bersama BUMN serta badan penjelas investasi negara, yaitu Danartara.
Sri Mulyani, skema ini memiliki potensi besar dalam pendanaan proyek-proyek pembangunan yang memberikan dampak langsung pada masyarakat, termasuk di bidang transportasi umum, penanganan limbah, serta penyediaan dan manajemen sumber daya air.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani pun menggarisbawahi bahwa dalam hal penanganan pendanaan proyek, Indonesia tetap akan mematuhi prinsip kerelaan berhati-hati serta manajemen risiko yang efektif.
tentu saja sambil terus mempertimbangkan segi-aspeknya
prudent
dan penanggulangan risikonya dalam mengurus pendanaan,” tuntasnya.