Mentri Hutan Raja Juli Antoni menggarisbawahi bahwa tak ada ampun bagi semua jenis perilaku penganiayaan (bullying) dalam institusi pendidikan. Apabila tindakan kekerasan atau bullying tetap berlanjut, peserta didik yang bertanggung jawab dapat dipaksa keluar. Selanjutnya, pihak sekolah atau tempat penyelenggara pendidikan tersebut mungkin akan ditutup.
Pesannya ditujukan untuk beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berfokus pada bidang kehutan, termasuk sekolah milik negara dan swasta. Peringatan tentang tindakan perundungan disampaikannya ketika mengunjungi SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Riau pada hari Kamis, 24 April. Dia menegaskan bahwa tak akan ada toleransi atas perilaku perundungan dalam lingkungan sekolah.
“Kalian adalah orang yang spesial, kalian orang yang terpilih untuk menjadi siswa di SMK ini,” tutur Raja dalam keterangannya Jumat (25/4). Karena menjadu amanah dari negara, maka seluruh siswa harus belajar dengan giat. Kemudian memanfaatkan waktu untuk belajar menimba ilmu. Serta mengasah kemampuan akademik dan juga kemampuan sosial.
Raja berulang kali menegaskan bahwa dia sama sekali tidak menerima tindakan bully di sekitar area sekolah. Ia menjelaskan jika ada kasus penganiayaan ditemukan di Sekolah Kehutanan, ia akan tanpa ragu memberikan sanksi pemecatan. “Aku memiliki toleransi nol atas perilaku perundungan dalam setiap wujudnya. Aku tidak sungkan-sungkan untuk merilis instruksi pemberian PHK kepada individu yang melakukannya,” katanya.
Bukan hanya itu saja, Raja menyatakan dengan tegas pula bahwa dia akan mengambil langkah penutupan pada setiap sekolah yang ditemukannya memiliki masalah perundungan. Bagi beliau, tujuan utama dari upaya tersebut adalah supaya lembaga pendidikannya bisa beroperasi secara optimal. Dia melanjutkan, “Pesan penting ini ingin saya ulangi lagi, yakni tidak boleh ada praktik perundungan di lingkungan sekolah kami.”
Pada kesempatan tersebut, sang raja menyelidiki fasilitas yang ada mulai dari ruang kelas, perpustakaan, sampai akomodasi untuk murid-muridnya. Ia pun sempat bergabung dalam dan mengamati kegiatan pembelajaran pengajaran di SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Riau.