BANDUNG – Seekor sapi besar yang dimiliki oleh Ade Mulyana, berusia 40 tahun dan berasal dari Kampung Barunyatuh, RT 02/06, Desa Pasirlangung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah dibeli Presiden Prabowo Subianto gunakan sebagai ternak kurban dalam perayaan Iduladha 2025 mendatang.
Hewan korban bernama Tatang tersebut merupakan jenis campuran Simental Cross Limousin dengan berat badan mencapai 1,3 ton atau 1.300 kilogram serta memiliki ketinggian sekitar 160 centimeter.
Tatang yang kini berumur 5 tahun akan dipersiapkan menjadi hewan qurban untuk peringatan Idul Adha di bulan Juni nanti.
Ade menyebutkan bahwa pemilihan sapi kurban untuk Prabowo dilakukan melalui proses seleksi ketat sesuai dengan standar kesejahteraan, bobot tubuh, serta tinggi hewan yang telah ditentukan oleh Sekretariat Presiden.
“Jenis sapi yang dimaksud adalah limousin dengan berat sekitar 1,3 ton dan bernama Tatang. Sejak awal, tujuannya memang untuk Bapak Presiden ya. Bahkan spesifikasinya langsung sesuai keinginan Pak Presiden,” jelas Ade pada hari Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, ini kali pertamanya dirinya mendaftarkan dan memasukkan hewan ternaknya sebagai hewan korban untuk Presiden Prabowo.
Hewannya melewati proses pemilihan yang sangat ketat serta pemeriksaan kesehatan menyeluruh dimulai dengan pengecekan darah, inspeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), luka kulit berair (Lumpy Skin Disease/LSD), sampai analisis tinja. Setelah semua tes tersebut dilakukan, ternyata kondisinya sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan korban kurban bagi presiden.
“Pertama kali ini adalah proses pendaftaran diikuti dengan pemeriksaan kesehatan, tes darah, dan tes mata. Baru setelah itu akan dilakukan sesi wawancara,” jelasnya.
Dia menyebutkan bahwa Tatang dibeli Ade dari peternak di Lembang satu tahun yang lalu dengan harga Rp 70 juta ketika umurnya mendekati 4 tahun. Karena ambisinya agar sapinya dapat dipilih menjadi ternak kurban bagi presiden, dia pun merawat hewan itu dengan sangat teliti.
Setelah melewati proses yang cukup lama, sapi milik Tatang akhirnya dipilih oleh Presiden Prabowo sebagai hewan kurban resmi dengan nilai mencapaiRp 127 juta.
“Kemarin kita punya pertemuan teknis buat negosiasinya dan Alhamdulillah udah selesai. Harga finalnya adalah Rp 127 juta. Sedangkan soal pengirimannya ke mana masih belum ditentukan sampai tanggal 22 Mei nanti, dan mereka mengajakku ke Kawaluyaan Bandung,” terangnya.
Ade sangat tersanjung karena hewan peliharaannya menjadi pilihan utama untuk korban kurban di Indonesia.
Dia berharap hal tersebut akan memotivasi para peternak lainnya untuk mengetahui bahwa sektor peternakan di Kabupaten Bandung telah mendapatkan pengakuan tingkat nasional dan tidak kalah bersaing dengan wilayah yang lain.
“Baru pertamakah kali saya mengikuti proses seleksi ini, dan syukur alhamdulillah langsung diterima. Ini membuat saya sangat berbangga sekaligus termotivasi untuk terus bersaing dengan para peternak yang lain,” katanya.
Sekilas sebelumnya, kepala dinas perikanan dan peternakan di Kabupaten KBB, Wiwin Aprianti menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah membeli dua ekor sapi besar dengan berat melebihi 1 ton dari seorang peternak berasal dari Bandung Barat.
Dua ekor sapi tersebut dimiliki oleh Acep Purkon dari Peternakan Kampung Karyawangi, Desa Karyawngi, di Kecamatan Parongpong yang bertipe Limousin dengan bobot sekitar 1.100 kilogram. Sedangkan satu lagi adalah kepunyaan Ade Mulyana dari Kampung Barunyatuh, Desa Pasirlangu, dalam wilayah Kecamatan Cisarua, juga tipe Limousin tetapi memiliki berat kira-kira 1.300 kilogram.
“Saya mengatakan bahwa memang benar ada dua ekor hewan ternakan yang berasal dari petani di Bandung Barat dan keduanya diberikan sebagai sumbangan oleh Presiden pada hari Idul Adha,” katanya.
Wiwin menyebut bahwa mereka bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan inspeksi dan pengujian pada kedua ekor sapi unggulan milik Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Kepastian harga ditentukan oleh Sekretariat Presiden bekerja sama langsung dengan para peternak.
“Kondisi kesehatan kita akan terus dipantau hingga H-1 Idul Adha atau sampai pengiriman dilakukan. Sedangkan untuk harga, keputusan ada di tangan Setpres bersama para peternak; kami hanya mengajukan saja,” jelas Wiwin.
Menurut Wiwin, pihaknya masih belum dapat menentukan tujuan pengiriman kedua ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto tersebut. Akan tetapi, diketahui bahwa satu ekornya akan digunakan di Bandung Barat sedangkan lokasi penyembelihan sapinya yang lain masih belum jelas.
“Satu komponen seberat 1,3 ton dialokasikan untuk wilayah Jawa Barat namun detail lokasinya masih belum ditentukan, sementara satu komponen lain dengan berat 1,1 ton akan dikirim ke Kabupaten Bandung Barat dan tempat pastinya pun belum disepakati,” jelasnya. (mcr27/jpnn)