Laporan Jurnalis, Abdul Humul Faaiz
, PARIMO –
Mendekatkan penentuan Bupati Parigi Moutong (Parimo), Kapolres AKBP Hendrawan menggarisbawahi kebutuhan mendayagunakan pendekatan yang membumi.
Dia menegaskan pentingnya bagi semua anggota Polres Parimo untuk mempertahankan relasi yang harmonis dengan warga setempat.
Pada sidang pembukaan pertama yang dilangsungkan pada hari Jumat (9/5/2025), Hendrawan menegaskan kembali akan kepentingan menerapkan sikap berhumanis saat melakukan tindakan.
“Bila permasalahan dapat diatasi melalui musyawarah, jalankan hal tersebut dengan penuh kebijaksanaan,” katanya tegas.
Namun, Hendrawan juga menyatakan tegas bahwa apabila hukum perlu dijalankan, maka hal tersebut harus dilaksanakan secara adil.
“Tunjukkan aturan dengan adil, dan selalu prioritaskan kesejahteraan publik dalam tiap keputusan,” katanya.
Menurut Hendrawan, kewajiban Polri tidak melulu berfokus pada penangkapan para pelaku kejahatan, namun juga harus aktif dalam pencegahan agar kejahatan itu sendiri dapat dihindari.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa mencegah kriminalitas merupakan bagian integral dari tanggung jawab pokok kepolisian.
Hendrawan mengingatkan personel tentang isu sosial yang muncul di Parimo dan menekankan pentingnya menjadi lebih peka terhadap hal tersebut.
“Bangun hubungan komunikasi yang positif dengan masyarakat guna mengetahui harapan serta keperluan mereka,” katanya.
Untuk masalah pertambangan liar, sengketa lahan, serta pengangguran pemuda, Kapolres Hendrawan menyoroti hal-hal tersebut dengan serius.
“Kami perlu sensitif terhadap perubahan sosial dan siap untuk menanggapi sejumlah masalah yang timbul dalam masyarakat,” katanya.
Hendrawan menekankan pentingnya bagi semua anggota untuk tidak hanya terpaku pada tugas penegakan hukum saja.
“Sebagai petugas kepolisian, kami perlu menjadi teman bagi masyarakat serta perlindungan saat menghadapi situasi yang menantang,” tambahnya.
Hendrawan mengingatkan kepada para anggota Polri untuk tidak mudah terhasut oleh provokasi yang bisa merusak keamanan publik.
Menurut dia, keyakinan publik pada Polri merupakan harta berharga untuk memelihara keselamatan dan keteraturan di wilayah tersebut.
“Kekuatan kepercayaan publik melebihi seribu alat,” tegas Kapolres dengan yakin.
Hendrawan pun menegur kembali anggotanya agar tak melupakan tanggung jawabnya sebagai penjaga kesehatan mental bagi publik.
“Kami perlu berperan sebagai penjaga, bukan sebagian dari beban ekonomi yang mungkin timbul,” tandasnya.
Di samping itu, Hendrawan juga menekankan bahwa meskipun terjadi penghematan pada budget, semangat bekerja tetap harus dipertahankan.
“Walaupun dengan peralatan yang terbatas, kita tetap harus melakukan lebih karena kepercayaan masyarakat sangatlah penting,” tegasnya.(*).