PR JATENG
– Capung ninfa di perairan, mereka mengejar kecebong dan menggunakan bibir bagian bawah yang dapat memanjang sebagai alat untuk berburu.
Hanya dengan kecepatan slow motion saja yang dapat melihatnya.
Setelah berada selama 23 tahun di bawah air, larva capung perlahan-lahan mulai merangkak menuju daratan dan melalui metamorfosis yang mengejutkan; suatu tahap perkembangan yang tentunya memerlukan durasi waktu yang signifikan.
Kapal terbang melepaskan diri dari cangkang yang melindungi tubunya.
Maaf atas kesalahpahaman sebelumnya, berikut adalah versi yang lebih sesuai dengan konteks tentang capung:
Capung meninggalkan lapisan pelindung yang menutupi tubuhnya.
Adegan tersebut merupakan yang paling mengancam dalam kehidupannya; di sana dia tampak lemah dan tetap rapuh.
Dimulai dengan sayapnya yang melintir dan akhirnya merentang, badan serangga semuanya tampak tetap mempunyai tekstur yang halus.
Proses metamorfosis dari belalang sembah berbeda dengan ulat sutera.
Sekarang capung cukup memerlukan waktu singkat untuk mengeraskan seluruh badannya.
Kini dia telah tumbuh menjadi serangga dewasa yang mampu terbang.
Dan dia akan memulai hidup barunya di hutan lebat. ***