, JAKARTA – Polda Banten berencana untuk memberikan sanksi keras terhadap segala bentuk gangguan pada iklim investasi usai munculnya video viral seorang pebisnis yang dimintakan porsi dari proyek di Chandra Asri.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan tegas bahwa mereka adalah anggota dari Tim Gabungan percepatan investasi, dan siap untuk melakukan langkah-langkah berdasarkan hukum jika ada bukti pelanggaran yang terdeteksi.
“Dari Polisi Provinsi Banten, kita akan mengerahkan sebuah tim untuk melaksanakan investigasi. Jika terdapat indikasi pelanggaran hukum, khususnya hal-hal yang dapat merugikan investasi dalam negri, pastinya kita akan memprosesnya sesuai dengan undang-undang,” katanya saat berbicara dengan jurnalis.
Suyudi menegaskan bahwa polisi bukan saja bertanggung jawab atas pengawasan keamanan, namun juga turut serta dalam menciptakan iklim investasi yang cepat, lestari, dan kondusif. Berbagai tindakan nyata bakal diambil guna mencegah adanya kelompok atau individu yang merintangi kepentingan nasional penting tersebut.
Sebaliknya, perwakilan dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pun menegaskan tekad mereka untuk terus berkontribusi dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.
Direktur Hukum dan Urusan Luar Negeri, Edi Rivai, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintahan serta semua pihak berkepentingan untuk fasilitas yang sudah disediakan.
“We would like to express our gratitude for the excellent facilitation and guidance provided by the government, Kadin, and the Commission. This has reinforced our commitment to continue investing, collaborating, and innovating. We hope that the investigation process will proceed smoothly and transparently,” he stated.
Edi pun mengungkapkan permintaan maaf terkait dampak yang dihasilkan oleh proyek itu.
“Sungguh dengan penyesalan kami mengatakan hal ini, namun sepertinya proyek tersebut pernah menciptakan beberapa ketidaknyamanan. Namun, kami yakin di masa mendatang semuanya akan menjadi lebih positif, serta kita semua merupakan bagian dari energi kolektif yang berfokus pada kemajuan Indonesia,” tegas Edi.