— Setelah mengakhiri musim Liga 1 Indonesia 2024/2025 dengan prestasi yang kurang memuaskan, Persebaya Surabaya langsung bertindak. Kegagalan meraih kemenangan atas Bali United dalam pertandingan terakhir telah memberikan peringatan penting bagi skuad Green Force agar segera melakukan penyesuaian.
Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada hari Sabtu (23/5/2025), Persebaya Surabaya dikalahkan 1-3 oleh lawannya di depan para penggemarnya sendiri. Dengan hasil itu, pasukan yang ditangani Paul Munster terpaksa merelakan posisi keempat dalam tabel akhir kompetisi sambil mengumpulkan total 56 poin.
Hasil tersebut tentu saja lebih baik dibandingkan dengan musim sebelumnya, tetapi pengurus tidak mau meremehkannya. Ambisi untuk mencapai target yang lebih besar pada musim mendatang menjadikan penilaian menyeluruh sebagai tindakan pertama yang harus dikerjakan. Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi, menegaskan bahwa proses pemeriksaan tim telah dimulai cukup lama. Peninjauan ini meliputi semua aspek anggota tim, bukan hanya pemain.
“Hal tersebut (keputusan untuk menyimpan dan melepaskan para pemain termasuk pemain asing) pasti telah kami pikirkan sejak beberapa minggu yang lalu,” jelas Candra.
Maka artinya penilaian untuk Persebaya terus berlangsung dari awal. Tentu saja saat kompetisi semakin dekat dengan akhir, kita menjadi lebih fokus, begitu juga.
Candra menegaskan hasil evaluasi belum bisa diumumkan secara detail ke publik. Ada beberapa pertimbangan bersifat internal yang hanya bisa dibuka di waktu yang tepat.
“Hanya saja, memang saat ini kita tidak dapat menyebutkannya, karena terdapat beberapa hal bersifat rahasia yang perlu disampaikan pada waktunya dan dalam situasi yang tepat,” tambah Candra.
Tetapi satu hal yang pasti, pengurus Persebaya Surabaya berkeinginan merombak tim menjadi lebih tangguh dan berkualitas. Mereka bertujuan untuk memastikan bahwa kekuatan Green Force dapat menembus posisi teratas di Liga 1 pada musim mendatang.
Oleh karena itu, penilaian tersebut bukan hanya untuk para pemain saja, tetapi semua elemen dalam tim Persebaya pun ikut dievaluasi,” tambah Candra. “Namun demikian, yang utama adalah kami berterima kasih dan bersyukur karena prestasi pada musim ini telah meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Statistik Persebaya Surabaya pada musim ini mengindikasikan penampilan yang relatif stabil tetapi masih kurang konsisten. Dalam total 34 pertandingan yang telah dilakoni, tim berjulukan Green Force tersebut meraih 15 kali kemenangan, 11 seri, serta menderita 8 kekalahannya.
Tim berhasil mencetak 41 gol tetapi juga mengalami kebobolan sebanyak 38 kali, perbedaan gol yang minim menunjukkan bahwa masih terdapat celah yang harus diperbaiki. Khususnya pada barisan pertahanan yang seringkali tampak kurang kokoh saat bertemu dengan lawan-lawan penting.
Paul Munster telah keluar dari skema jangka panjang Persebaya Surabaya. Seorang pelatih baru akan segera tiba guna mewujudkan ambisi yang lebih besar, didukung oleh para pemain berkarakter serta memiliki mentalitas pemenang.
Penilaian mendalam akan menjadi fondasi utama dalam merancang tim untuk musim 2025/2026. Beberapa pemain pasti akan terdaftar sebagai kandidat pergi, bahkan beberapa dari mereka telah lama menjadi pilar tim.
“Bahwa terdapat sejumlah hal yang perlu kami betulkan dan tingkatkan untuk persiapan musim depan, tentu saja akan kami laksanakan,” tegas Candra.
Pemain asing juga tak luput dari pantauan dan penilaian internal klub. Hanya yang benar-benar memberikan dampak signifikan yang kemungkinan dipertahankan.
Persebaya Surabaya berupaya untuk tidak mengulangi kegagalan dari musim sebelumnya yang ditandai dengan beberapa pemain baru gagal mencapai harapan tim. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh tentang kinerja pribadi serta dampak mereka selama masa kompetisi akan dikerjakan.
Bukan hanya keterampilan teknical, faktor psikologis dan tingkat profesionalitas pun menjadi pertimbangan penting. Tim menginginkan tim yang kuat dalam hal kerja sama tim, bukan sekadar memiliki pemain bintang.
Candra menyebutkan bahwa pengumuman mengenai hasil penilaian akan segera diungkap. Walaupun dia belum dapat memberitahu tanggal pastinya, namun ia meyakinkan bahwa acara itu akan menjadi permulaan untuk membentuk tim baru.
Tindakan tersebut menarik perhatian para Bonek, pendukung setia Persebaya Surabaya. Mereka menginginkan manajemen untuk bertindak tegas dan melakukan pembaharuan yang sebenarnya.
Bonek juga mengharapkan agar Persebaya Surabaya menjadi lebih berani dalam merekrut pemain bertaraf, baik dari kalangan lokal ataupun mancanegara. Mereka percaya bahwa gelaran juara tak dapat diraih apabila tim tetap mempertahankan formasi yang sama tanpa adanya peningkatan kualitas.
Sepanjang perkembangannya, desas-desus makin banyak tentang siapa yang bakal bertahan. Nama-nama seperti Mohammed Rashid sampai Slavko Damjanovic menjadi topik pembicaraan panas.
Demikian juga dengan beberapa pemain muda yang tampil mengesankan sepanjang musim ini. Mereka dianggap pantas untuk dipertahankan sebagai investasi jangka panjang tim tersebut.
Namun manajemen tetap menutup rapat daftar pemain yang akan dilepas maupun dipertahankan. Hal ini dilakukan demi menjaga stabilitas internal dan menghormati proses negosiasi yang sedang berjalan.
Persebaya Surabaya diperkirakan juga akan ramai bergerak di pasar transfer pemain dalam minggu-minggu mendatang. Mencari pesepak bola bertaraf tinggi diyakinan akan jadi fokus utama demi melengkapi strategi yang dibutuhkan oleh Paul Munster.
Melalui penilaian komprehensif serta taktik terencana pada pasar pemain, Persebaya Surabaja meraih keyakinan untuk menghadapi musim berikutnya. Mereka bertujuan mencapai finishing di urutan kedua atau lebih baik lagi dengan bersaing sengit demi memperebutkan trofi juara.
Saat ini, masyarakat hanya bisa mengharapkan langkah besar dari tim pengelola. Penilaian terhadap para pemain baru merupakan permulaan dari petualangan panjang menuju kesuksesan bagi Green Force pada musim mendatang.
