Pemkab Bangka Selatan Pastikan Stok Hewan Kurban Aman, Nurudin: Tidak Perlu Cemas

Pemkab Bangka Selatan Pastikan Stok Hewan Kurban Aman, Nurudin: Tidak Perlu Cemas


TOBOALI, BABEL NEWS –

Ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2025 diyakin oleh pihak berwenang dapat memenuhi permintaan daging selama perayaan idul adha. Populasi ternak seperti sapi dan kambing yang berasal dari para peternak setempat disebutkan cukup mampu untuk menjamin keperluan lokal. Tambahan stok dari luar kabupaten juga telah dimasukkan ke beberapa area, sehingga tidak ada alasan bagi warga setempat mengkhawatirkan kelancaran prosesi ini.

Kepala Bagian Peternakan di Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin, mengkonfirmasi bahwa stok ternak yang akan dikurbankan cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Adha tahun 1446 Hijriyah.

Tiga minggu sebelum pesta, total ternak untuk korban yang telah memasuki Kabupaten Bangka Selatan sampai dengan hari ini berjumlah 885 ekor. Angka itu diperkirakan bakal bertambah karena adanya kiriman dari wilayah lain.

Secara keseluruhan terdapat 885 hewan qurban berasal dari peternak yang menyebar di berbagai kecamatan. Di antaranya sapi sejumlah 383 ekor dan kambing mencapai 502 ekor,” ujar Nurudin, Rabu (21/5).

Nurudin menunjukkan bahwa permintaan untuk hewan qurban pada tahun ini diperkirakan meningkat. Untuk meredam kenaikan tersebut, sejumlah pedagang dan peternak telah bersiap dalam waktu setahun dengan cara menjaga hewan qurban guna mempersiapkan hari raya Idul Adha. Ditambah lagi, masih ada hewan-hewan qurban yang berasal dari daerah lain di Pulau Bangka Belitung menuju Kabupaten Bangka Selatan yang tiba secara berjenjang.

Proses pendataan tetap berlanjut tiap minggu untuk memperoleh informasi tentang total ternak qurban yang ada. Mengingat jumlah persediaan ternak qurban di sejumlah kecamatan cukup melimpah, warga Kabupaten Bangka Selatan tak perlu risau. Terkait dengan kemungkinan adanya defisit pasokan ternak pada momen Hari Raya Idul Adha. “Oleh karena itu, masyarakat jangan cemas soal ketersedian ternak qurban. Kami pastikan segala akan baik-baik saja,” ungkap Nurudin.

Kebutuhan hewan ternak yang akan digunakan sebagai korban kurban tiap tahunnya sejauh ini cukup stabil, dengan jumlah dibawah 1.000 ekor pertahun. Sedangkan harga dari sapi ataupun kambing tetap dalam batas wajar dan belum mengalami fluktuasi signifikan. Bahkan diperkirakan bahwa harga tersebut akan bertahan ketika telah didistribusikan kepada pembeli masing-masing.

Di samping itu, mereka telah membentuk sebuah tim dengan tugas melakukan inspeksi pada hewan qurban di Bangka Selatan. Inspeksi ini mencakup aspek kesehatan fisik serta keadaan keseluruhan dari hewan-hewan tersebut guna menghindari potensi penyebaran penyakit. Mereka pun memverifikasi bahwa sapi dan kambing yang akan menjadi hewan qurban memiliki status kesehatan dan usia sesuai standar. Hal ini didasarkan atas laporan para dokter medis setelah melihat langsung beberapa lokasi peternakan hewan qurban yang ada di wilayah tersebut.

“Saya berharap melalui pemeriksaan kesehatan yang dijalankan oleh tim dari dinas pertanian, daging hewan qurban akan memenuhi standar kepatutan dan keselamatan untuk dikonsumsi warga Bangka Selatan,” katanya.

Nurudin pun ikut mengecek suplai hewan ternak yang sudah dikonfirmasi tidak tertular berbagai penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Demam Vesikula, serta Antrax. Hal ini bertujuan agar dipastikan keseluruhan hewannya layak konsumsi saat Idul Adha. Selain itu, pemantaunya juga rutin melihat kondisi tempat penenaman di delapan distrik setempat.

“Kondisi sapi dan kambing yang dijualpastikan telah terverifikasi sebagai hewan yang sehat,” tandas Nurudin.

(u1)


Cek Kesehatan Hewan


PEMERINTAH

Kabupaten Bangka Selatan telah mengawali pengecekan pada ternak-ternak yang akan digunakan sebagai hewan qurban di wilayah tersebut. Tujuan dari inspeksi ini adalah untuk memastikan bahwa semua binatang potong sesuai standar dan dapat dimakan dengan aman. Setelah dilakukan pengujian, disimpulkan bahwa seluruh hewan ternak yang dicek berada dalam keadaan bugar serta lolos uji sehingga bisa dipilih menjadi hewan sembelihan.

Kepala Bagian Peternakan dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (DPKKP) Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin mengatakan bahwa sejak hari ini mereka sudah memulai proses pengawasan atas ternak yang akan dikurbankan baik oleh para peternak maupun pedagang. Lebih lanjut, pemeriksaan kesehatan juga diterapkan pada lokasi penyimpanan serta area pemotongan binatang kurban tersebut.

“Inspeksi kesehatan kami jalankan guna menjamin bahwa ternak yang akan disembelih oleh warga cocok dengan ketentuan agama dan aman dimakan,” ujar Nurudin, Rabu (21/5).

Menurut dia, pemeriksaan akan dijalankan dengan dua tahap yaitu ante mortem dan post mortem. Penyelidikan pada hewan qurban sebelum disembelih meliputi umur hewan tersebut, kondisi gigi serta pemeriksaan terkait penyakit mulut dan kukunya seperti PMK, influenza, anthrax, dan berbagai jenis penyakit lainnya. Selain itu, mereka juga melakukan pengecekan untuk mendeteksi gejala-gejala penyakit atau kecacatan fisik yang bisa mengganggu mutu hewan kurban. Tahapan akhir dalam proses ini adalah menilai selera makan dan minum hewan-hewan tersebut.

Selama proses pemotongan ternak untuk korban sembelihan belum terjadi, tidak akan dilaksanakan pemeriksaan post-mortem. Proses ini mencakup pengecekan internal tubuh binatang tersebut guna mendeteksi adanya penyakit atau kondisi abnormal di bagian daging maupun isi perutnya, sekaligus menguatkan hasil dari pemeriksaan ante-mortem. Ini juga bertujuan untuk memverifikasi bahwa daging tersebut layak konsumsi dan bebas dari bahaya bagi kesehatan.

“Kepala daerah bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas hewan kurban agar terjamin keamanannya, kesehatannya, serta kesesuaiannya untuk dikonsumsi,” tegas Nurudin.

(u1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *