Mengapa Bahlil Menunjuk Jenderal Polisi untuk Posisi Utama SKK Migas di Kementerian ESDM?

Mengapa Bahlil Menunjuk Jenderal Polisi untuk Posisi Utama SKK Migas di Kementerian ESDM?


PIKIRAN RAKYAT

– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengangkat beberapa petugas tingkat senior dalam jajaran Kementerian ESDM serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada hari Senin tanggal 28 April 2025.

Salah satu poin penting yang mendapat perhatian adalah penunjukan jenderal berbintang dua dari kepolisian guna meningkatkan tugas pengawasan.

Pertama, Bahlil menunjuk Inspektur Jenderal Polisi Ibnu Suhaendra menjadi Pengawas Internal di SKK Migas.

Sebelumnya, Ibnu berperan sebagai Deputi untuk Tindakan dan Pengembangan Keterampilan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Pertama yang kami sumpahkan adalah Inspektur dari SKK, yaitu Bapak Ibnu yang berasal dari kepolisan. Mengapa hal ini penting? Ini dilakukan guna mendukung pengawasan serta memperbaiki efektivitas program meningkatkan produksi lift dengan tujuan mencapai kemandirian dalam bidang energi,” ungkap Bahlil saat berada di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 29 April 2025.

Bahlil berharap agar Ibnu dapat menangani berbagai bentuk kegiatan tidak sah seperti pengeboran liar, yang sejauh ini merupakan hambatan utama dalam meningkatkan produksi minyak dan gas di tanah air.

Salah satu kegiatan yang kami jalankan hari ini ialah tentang peningkatan kapasitas pengangkutan. Oleh karena itu, tidak diperbolehkannya adanya hambatan.”
illegal drilling
,” ujarnya.

Di samping meningkatkan pengawasan, Bahlil menyatakan bahwa mereka sedang merombak peraturan sehingga sumur-minyak milik warga dapat diresmikan dan produkannya akan dibeli oleh Pertamina dengan harga yang adil.

“Sumur-sumur yang dikelola masyarakat tersebut perlu untuk dilegalkan serta hasilnya dapat diakui sebagai bagian dari produksi total yang nantinya akan diserap oleh Pertamina dengan harga yang kompetitif. Sebelumnya, hal ini sebenarnya tidak sah secara hukum. Itulah tantangan Pak Ibnu, dia membutuhkan upaya lebih keras,” jelasnya.

“Dua bintang, boss. Itu BNPT, sebelumnya bertanggung jawab atas penanganan terorisme. Mas Ibnu merupakan orang yang tepat untuk menjalankan tugas berat ini,” jelas Bahlil, yakin bahwa Ibnu cocok untuk perannya tersebut.

Tak hanya Ibnu, Bahlil pun menunjuk dua pegawai lain. Sunindyo Suryo Herdadi diangkat menjadi Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama (KLIK) pada Kementerian ESDM.

Sebelum ini, Sunindyo pernah menjadi Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan di Badan Geologi.

Selanjutnya, Upik Jamil diangkat menjadi Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Sebelum ini, dia bertugas sebagai Kepala Biro Umum di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.

Alasannya Presiden Prabowo Membentuk Satuan Tugas untuk Pengolahan Industri

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan alasannya Presiden Prabowo Subianto mendirikan Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Tim khusus ini ditujukan untuk menyelesaikan masalah overlaping dalam pengurusan izin hilirisasi serta menerapkan hukuman bagi individu yang memperlambat prosesnya.

Berdasarkan Bahlil, walaupun para menteri telah mencapai kata sepakat, namun dibawah mereka terdapat individu-individu yang belum sinkron. Satuan Tugas tersebut diberikan tugas untuk menyusun dan memastikan letak serta sumberdaya bahan mentah pengolahan akhir dalam beberapa bidang, termasuk ESDM, kehutanan, nelayan, dan petani.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart