Dekat Idul Adha, Stok Ternak Pasar Hewan Jatinom Mencapai 400 Ekor, DKPP Klaten Awasi Kesehatan Hewan

Dekat Idul Adha, Stok Ternak Pasar Hewan Jatinom Mencapai 400 Ekor, DKPP Klaten Awasi Kesehatan Hewan


KILAS KLATEN

– Mendekati hari raya Iduladha tahun 2025, kegiatan di Pasar Hewan Jatinom, Klaten, terus bertambah sibuk.

Ketersediaan hewan ternak di pasar itu tercatat melebihi 400 ekor, meningkat secara signifikan dibanding dengan hari-hari normal yang umumnya berada di antara 250-300 ekor.

Kenaikan tersebut mendapat perhatian serius dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, yang secara aktif memantau kondisi kesehatan ternak untuk dikurbankan.

Pemantauan kesehatan ternak untuk kurban yang dilakukan di Pasar Hewan Jatinom diketuai oleh Kepala DKPP Klaten, Iwan Kurniawan sendiri.

Observasi ini dilaksanakan untuk menjamin bahwa semua ternak kurban berada dalam keadaan sehat, termasuk mereka yang berasal dari area setempat di Klaten serta dari luar kawasan tersebut.

Tindakan ini turut bertujuan untuk menciptakan perasaan keamanan dan kenyamanan bagi publik saat memilih hewan qurban yang sesuai.

DKPP Klaten Kirim Tim Pengawas Kesehatan Hewan untuk Kendali Hewan Qurban

Pada penyelenggaraan acara itu, DKPP Klaten mengirim petugas kesehatan hewan (Keswan) dari Kecamatan Jatinom guna melaksanakan pemeriksaan komprehensif.

Menurut Iwan Kurniawan, petugas kesehatan mengontrol aktivitas hewan-hewanan asing yang masuk ke wilayah tersebut dan mungkin membawa penyakit.

“Berada di Pasar Hewan Jatinom untuk memantau pergerakan sapi lokal dari Klaten serta luar daerah tersebut. Ada kekhawatiran bahwa ternak-ternak ini mungkin tidak bugar, jadi ada pengawasan bersama oleh petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten,” terang Iwan Kurniawan pada hari Selasa (3/6/2025), demikian dikutip dari RRI.

DKPP Klaten telah mempersiapkan lebih dari seratus tenaga petugas yang akan didistribusikan ke seluruh 26 kecamatan guna melaksanakan pengawasan bukan saja sebelum hari H, namun juga ketika proses penyembelihan ternak qurban berlangsung. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol serta merawat mutu dan kesegaran hewan qurbannya dengan komprehensif.

Pemeriksaan Fisik serta Penyemprotan Disinfektan

Duwi Puji, koordinator Pos Kesehatan Hewan di Kecamatan Jatinom, menyebutkan bahwa tim Keswan tidak hanya melaksanakan pemeriksaan fisik pada hewan, tetapi mereka juga mengecek dengan cara menyemprot disinfektan kepada ternak-ternak yang akan dimasukkan ke dalam pasar.

“Dari awal pemeriksaan kesehatan meliputi mata, hidung, kaki, aroma tubuh, dan lainnya. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan, kami merekomendasikan agar mereka diisolasi, ditangani medis kemudian dikirim pulang. Selain itu, dilakukan desinfeksi guna menghambat penyebaran penyakit,” jelas Duwi Puji kepada RRI.

Proses penyemprotan disinfektan sangat krusial dalam memerangi bakteri yang dapat melekat pada hewan.

Di samping itu, pemeriksaan rongga mulut dan gigi turut menjadi elemen krusial dalam tahap tersebut, bertujuan untuk mengonfirmasi bahwa usia binatang telah mencukupi sehingga layak dipilih sebagai ternak korban sembelihan.

Observasi langsung yang dilakukan oleh DKPP Klaten terhadap kondisi kesehatan ternak korban di Pasar Hewan Jatinom mengindikasikan komitmen pemerintah untuk memelihara standar mutu serta kebugaran binatang kurban tersebut.

Lebih-lebih lagi dengan penambahan persediaan hewan kurban di pasaran itu menjelang Iduladha, tindakan pencegahan kian diperlukan.

Kondisi kesehatan ternak untuk korban upacara menjelang hari raya kurban sangat ditekankan. Melalui pemantauan yang cermat dan komprehensif, diupayakan agar masyarakat dapat memperoleh binatang kurban yang bugar serta sesuai standar.

DKPP Klaten menegaskan bahwa semua tahapan pengawasan kesehatan hewan kurban di Pasar Hewan Jatinom dilakukan mengikuti aturan dan pedoman yang berlaku. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *